BAB I
1.1
Latar
Belakang Masalah
Dikalangan
pelajar pada zaman modern ini. Banyak sekali pelajar baik tingkat SMP/sederajat
maupun SMA/sederajat yang menggunakan kacamata. Namun kita tidak tahu, apakah
yang dapat menyebabkan mereka memakai kacamata, sejak kapan mereka
menggunakan/memakai kacamata dalam keseharian mereka dan seberapa penting
kacamata tersebut dalam keseharian mereka terutama dalam pembelajaran di
sekolah.
Banyak
sekali alasan-alasan yang keluar dari mulut mereka ketika ditanya perihal
mengapa mereka memakai kacamata. Mulai dari gemar membaca, sering bermain game,
faktor genetis, dan lain-lain.
Dalam
karya tulis ilmiah ini semua pertanyaan perihal tersebut dan yang akan ditanyak
akan terjawab dan disimpulkan dalam satu pembahasan yang ada didalam karya
tulis ilmiah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari
karya tulis yang saya susun adalah sebagai berikut :
Bagaimana Upaya
Penggunaan Kacamata Minus Dalam Membantu
Gangguan Fungsi Mata Kelas XI IPA 4 ?
1.3 Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari
penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1.
Agar audiensi bisa
mengetahui sejauh mana kacamata beredar dikalangan pelajar SMP maupun SMA.
2.
Menggali informasi
tentang penggunaan kacamata dikalangan pelajar SMP maupun SMA.
3.
Mencoba menyimpulkan
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mereka menggunakan kacamata.
4.
Menambah wawasan
pengetahuan tentang kacamata.
1.4
Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat dari
penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1.
Sebagai informasi kepada
audiensi tentang penggunaan kacamata dikalangan pelajar.
2.
Sebagai tolak ukur
perbandingan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan kacamata
tersebut.
3.
Agar dapat dijadikan
sebuah resensi kecil secara umum tentang kacamata.
4.
Untuk menambah pengetahuan
secara umum atas pembahasan tentang kacamata.
1.5
Metode
Metode yang saya
gunakan untuk penulisan karya tulis ini adalah metode deskriptif dengan tekhnik
wawancara.
1.6
Sumber
Data
Adapun sumber
data penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.
Data primer
Pengamatan
langsung terhadap siswa-siswi pengguna kacamata di kelas XI IPA 4
2.
Data sekunder
Tinjauan
pustaka melalui akses layanan internet
BAB II
KAJIAN TEORI
Mata adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Dengan mata
kita dapat menikmati segala keindahan yang ada didunia oleh sebab itu dinamakan
juga sebagai jendela dunia. Namun tanpa kita sadari, kita sendiri yang merusak
dari kesehatan mata itu sendiri. Mulai dari kebiasaan menonton tv atau monitor
terlalu dekat, mengucek mata, dan banyak lainnya. Oleh karena itu, perlu kita
lakukan pencegahan dan perawatan kesehatan mata sebelum menjadi lebih buruk.
Namun pada zaman sekarang ini sudah banyak orang
yang menggunakan kacamata untuk membantu penglihatannya, tidak sedikit pula
remaja yang menggunakannya. Kacamata
adalah lensa
tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan (ada yang
berangka dan ada yang tidak). Penggunaan kacamata di zaman sekarang tidak lagi
terbatas sebagai alat bantu penglihatan, kacamata juga sudah menjadi pelengkap
gaya serta menjadi alat bantu khusus untuk menikmati hiburan seperti kacamata
khusus tiga dimensi.Saat ini, kacamata sudah menjadi salah satu aksesoris
fashion yang turut berkembang pesat. Tidak jarang pula kacamata menjadi gaya
khusus bagi seseorang.
Walaupun begitu, kacamata sekarang ini mulai dirasa merepotkan.
Walaupun praktis dan mudah digunakan, namun kacamata juga dirasakan menghambat
manusia dalam berkegiatan seperti misalnya ketika berolahraga, ketika
makan-makan panas yang menyebabkan lensa kacamata berembun, berenang, ketika
berjalan di tengah hujan, atau melakukan perpindahan dari tempat yang bersuhu
cukup drastis misalnya dari tempat yang dingin sekali ke tempat yang lebih
hangat. Keberadaan lensa kontak untuk membantu penglihatan serta operasi lasik pun mulai menjadi alternatif
bagi pengguna kacamata.
Peradaban Islam telah mengenal dan menemukan lensa
lebih awal tiga ratus tahun dibandingkan masyarakat Eropa. Lensa juga dikenal
pada beberapa peradaban seperti Romawi, Yunani, Hellenistik dan Islam. Pada
waktu itu, lensa-lensa tersebut tidak digunakan untuk perbesaran, tapi untuk
pembakaran. Caranya dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa/titik
api lensa.
Kacamata pertama kali ditemukan sekitar 3000 tahun
yang lalu oleh bangsa di kota tua Niniwe, dimana pada waktu itu fungsinya
adalah sebagai kaca pembesar. Bahan yang digunakan juga bukanlah lensa kaca
melainkan batu Kristal. Perkembangan kacamata kemudian baru melesat pada abad
XII di Cina dan Eropa. Ketika itu, Bangsa Yunani kuno menggunakan bola kaca
berisi air sebagai kaca pembesar.
Kemudian pada tahun 1268 Roger Bacon, seorang
ilmuan berkebangsaan Inggris, menemukan kacamata baca. Dan pada tahun
1300-an kacamata mulai diproduksi dengan pusat pembuatan di Venesia. Tapi
kacamata saat itu belum seperti sekarang. Kualitas lensanya sederhana, dan
pemakaiannya juga merepotkan.
Akhir abad XIV ketika kacamata mulai umum digunakan dan dianggap
sebagai benda berharga, alat baca itu sering muncul sebagai aksesori subjek
dalam lukisan. Salah satunya adalah lukisan Paus Leo X yang dibuat oleh Raphael
tahun 1517.
Berbagai macam percobaan dilakukan untuk menemukan cara terbaik dan
teraman mengenakan kacamata. Ada yang memasang lempengan logam panjang yang
dipasang mulai dari batang hidung hingga kebagian tengah kepala lalu turun ke
bagian leher. Ada yang memasang rantai kecil pada kedua sisi kacamata dan
diikatkan dibagian belakang kepala, seperti kacamata renang, ada lagi yang
mengaitkan kacamata pada topi. Ada yang ditempelkan di batang hidung sehingga
si pemakainya harus terus memeganginya. Hingga pada akhirnya pada tahun 1727,
tercetuslah ide untuk memasang tangkai sehingga kacamata dapat dikaitkan di
telinga.
Perkembangan selanjutnya adalah saat berhasil ditemukannya kacamata
bifokus, yang memiliki sekaligus lensa cembung dan lensa cekung dalam satu
bingkai. Tahun 1784 kacamata bifokus pertama di dunia dibuat oleh Benjamin
Franklin – politikus, penulis, sekaligus ilmuwan Amerika. Namun alat optik yang
bisa membuatnya nyaman saat melakukan perjalanan, karena selain dapat menikmati
pemandangan alam juga sekaligus membaca buku-buku kegemarannya, masih sederhana
bentuknya. Setelah berhasil memisahkan kaca cembung dan cekung, ia memotong
secara horizontal masing-masing lensa stersebut dibagian tangan. Kemudian
dengan dijepit oleh bingkai, potongan lensa cembung ditumpankan di atas
potongan lensa cembung.
Hingga tahun 1884 masih juga dihasilkan lensa bifokus yang dibuat
dari potongan-potongan, meski sudah berperekat. Barulah pada tahun 1908 dan
1910 dikenal lensa cembung cekung yang benar-benar menyatu dalam satu lensa.
Materi lensa pun turut berkembang, yang mula-mula dari kuarsa, selanjutnya
dibuatlah lensa kaca. Pada tahun 1970 ditemukan lensa bahan plastik sebagai
bahan lain untuk pembuatan lensa kacamata. Beberapa dekade terakhir, pilihan
lensa pun makin beragam saat diperkenalkan lensa plastik. Akhirnya semakin
banyak orang yang menggunakan kacamata dan kacamatapun berkembang dengan
berbagai jenis model framenya.
Namun seiring
berjalannya waktu banyak
kalangan percaya, ide lensa yang menempel langsung pada bola mata itu konon
sudah ada sejak tahun 1508 dari catatan dan gambaran serta sketsa yang dibuat
Leonardo Da Vinci. Di dalam buku catatannya, ditemukan banyak sketsa tentang
kacamata yang langsung bisa dikenakan pada bola mata. Ada pula yang beranggapan
bahwa lensa kontak digagas oleh Rene Descartes pada tahun 1636 dimana ia
membuat hydriascope, gelas yang diisi air untuk menetralkan kekuatan
kornea mata. Tahun 1888 di Prancis diproduksi
lensa kontak pertama sebagai alat kesehatan, karena gangguan pandangan si
penderita tidak mungkin lagi dibantu dengan kaca mata biasa. Namun lensa itu
hanya dipakai beberapa orang, itu pun terpaksa. Saat dipasang lensa kontak yang
terbuat dari kaca tersebut akan menutupi seluruh bagian depan mata. Untunglah,
pada 1938 ditemukan lensa kontak plastik. Satu dekade kemudian, mulai
diperkenalkan lensa kontak yang hanya menutupi kornea.
Perkembangan lensa kontak pun kemudian sangat beragam di
berbagai negara. Seperti di Perancis pada tahun 1888, lensa kontak digunakan
sebagai alat kesehatan yang hanya dipakai oleh beberapa orang saja. Awalnya
lensa kontak terbuat dari kaca dan menutupi seluruh bagian depan mata.
Untunglah, pada 1938 ditemukan lensa kontak plastik dan satu dekade kemudian
mulai dikenal lensa kontak yang hanya menutupi kornea dan dapat dipakai hingga
16 jam per hari.
Di tahun 1950 hingga 1960-an, lensa kontak dijual dengan
harga yang sangat mahal dan mudah rusak. Baru setelah itu, di tahun 1990-an,
dibuat lensa kontak dengan harga yang lebih terjangkau dan menggunakan bahan
penghantar oksigen sehingga jauh lebih nyaman untuk pemakaian sehari-hari.
BAB III
ISI
Dari penelitian
yang sudah saya lakukan maka didapat :
Dua dari tujuh orang yang menggunakan kacamata di
kelas XI IPA 4 menggunakannya sejak masa SMP, dan lima dari tujuh orang yang
menggunakan kacamata di kelas XI IPA 4 menggunakan sejak masa SMA. Hal ini
membuktikan bahwa semakin modern zaman semakin terganggu pula kesehatan mata
dikarenakan kemajuan teknologi yang dirasakan dampak negatifnya oleh semua usia
tidak terkecuali remaja yang masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan misalnya dengan terlalu sering menonton
televisi jarak dekat, atau terlalu
sering bermain komputer ataupun mengakses layanan internet dengan penggunaan
waktu yang cukup lama, yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam pembahasan dari
pertanyaan butir kedua.
Dua dari tujuh orang mengatakan bahwa penyebab mata
mereka menjadi minus adalah karena faktor keturunan (genetik). Diduga ada gen
tertentu di dalam tubuh yang membawa gen minus sehingga menyebabkan mata minus
ini menjadi masalah genetik karenanya jika salah satu orangtua atau didalam
keluarganya ada yang menggunakan kacamata, kemungkinan anaknya juga bisa
menggunakan kacamata. Lima dari tujuh orang mengatakan bahwa mereka terlalu
sering menonton televisi jarak dekat, membaca buku di tempat yang kurang pencahayaan/redup
dan terlalu lama menghadap ke monitor komputer.
Menurut sumber yang ada terdapat beberapa hal umum
yang dapat mengakibatkan mata minus adalah sebagai berikut :
1.
Faktor genetik
Diduga ada gen
tertentu di dalam tubuh yang membawa gen minus sehingga menyebabkan mata minus
ini menjadi masalah genetik karenanya jika salah satu orangtua atau didalam
keluarganya ada yang menggunakan kacamata, kemungkinan anaknya juga bisa
menggunakan kacamata.
2.
Jarak antara mata
dengan benda lain yang terlalu dekat
Seperti membaca
buku, menonton televisi, bermain videogames, main komputer, main hp ponsel.
Mata yang dipaksakan dapat tentu akan merusak mata. Pelajari jarak aman
aktivitas mata kita agar selalu terjaga kenormalannya.
3.
Terlalu lama
beraktifitas pada jarak pandang yang sama
Seperti bekerja
di depan komputer, di depan layar monitor, di depan mesin, di depan berkas, dan
lain-lain. Mata butuh istirahat yang teratur dan sering agar tidak terus
berkontraksi yang monoton.
4.
Tinggal di tempat yang
sempit penuh sesak
Hal ini
disebabkan karena mata kurang berkontraksi melihat yang jauh-jauh sehingga otot
mata jadi tidak normal. Atur sedemikian rupa ruang rumah kita agar kita selalu
bisa melihat jarak pandang yang jauh.
5.
Kebiasaan buruk yang
dapat mengganggu kesehatan mata kita
seperti membaca
sambil tidur-tiduran, membaca di tempat yang gelap, membaca di bawah sinar
matahari langsung yang silau, menatap sumber cahaya terang langsung, dan lain
sebagainya.
6.
Terlalu lama mata
berada di balik media transparan yang tidak cocok untuk mata
Hal ini juga
dapat mengganggu kesehatan mata seperti sering kelamaan memakai helm, lama
memakai kacamata yang tidak sesuai dengan mata normal kita, dan sebagainya.
7.
Kekurangan gizi yang
dibutuhkan mata
Hal ini juga bisa
memperlemah mata sehingga kurang mampu bekerja keras dan mudah untuk terkena
rabun jika mata bekerja terlalu diporsir. Vitamin A, betakaroten, ekstrak
billberry, alpukat, dan lain sebagainya bagus untuk mata.
Beberapa hal yang telah dijelaskan tersebut maka akan
mengakibatkan mata mendapat asupan cahaya yang terlalu berlebihan dan mata akan
menjadi lelah. Jika keadaan ini terus menerus dibiarkan tanpa diberikan waktu
istirahat maka mata akan terganggu kesehatannya, seperti yang banyak dialami
remaja masa kini adalah sebuah kelainan mata di mana mata tidak mampu melihat
benda-benda yang jauh, namun dapat melihat benda yang dekat akibat kelainan
lensa mata orang tersebut yang telah kehilangan gaya elastisitasnya atau yang
biasa disebut rabun jauh (miopi). Akibatnya cahaya pun tidak tepat jatuh pada
retina melainkan jatuh di depan retina.
Kelainan mata ini bisa diatasi dengan bantuan kacamata berlensa konkaf
atau juga lazim dikenal dengan kacamata minus.
Dengan banyaknya remaja yang
mengalami rabun jauh (miopi) maka akan banyak pula remaja yang kini menggunakan
kacamata untuk membantu penglihatannya. Namun tidak sedikit pula remaja yang
kurang percaya diri untuk menggunakan kacamata karena biasanya akan disebut
kutu buku dan penggunaannya yang sedikit merepotkan. Sebenarnya ada alat
alternatif untuk membantu penglihatan selain kacamata yaitu lensa kontak. Tujuh
dari tujuh orang mengatakan bahwa memakai lensa kontak itu lebih riskan dan
lebih merepotkan daripada memakai kacamata. Ada banyak sekali alasannya salah
satunya harus terjaga kebersihannya jika tidak maka akan menimbulkan iritasi
atau akan menimbulkan akibat yang lebih parah. Kemudian ada juga yang
berpendapat terlalu mahal, memang ada lensa kontak yang harganya cukup murah
tetapi belum terjamin kualitasnya. Pemakaian dalam jangka waktu lama juga akan
menimbulkan menumpuknya kuman dan bakteri pada permukaan lensa, dianjurkan
memakai lensa kontak yang jangka pemakaiannya hanya satu bulan.
Walaupun kacamata jauh lebih aman
dan nyaman daripada lensa kontak kacamata juga memiliki dampak negatif dan
kekurangan. Salah satunya jika pengguna baru beberapa hari memakai kacamata
tersebut maka pengguna akan merasa pusing. Hal ini dikarenakan mata membutuhkan
waktu untuk menyesuaikan keadaan dimana mata harus menyesuaikan keadaan seperti
keadaan normal terdahulu. Menggunakan kacamata juga akan menimbulkan kantung mata
yang sangat hitam, bagian penyanggah kacamata di hidung membuat tulang hidung
jadi tak beraturan, mata berat jika tanpa kacamata karena sudah kecanduan,
pergi kemana pun beban bertambah karena harus membawa kacamata.
Rupanya penggunaan kacamata ini sangat
berpengaruh bagi kegiatan pembelajaran siswa di sekolah dan memang sudah
menjadi barang yang bersifat vital yang
setiap hari harus digunakan. Bayangkan saja jika dalam sehari saja pengguna
tidak membawa kacamata maka semua pelajaran dihari itu tidak akan tercerna
dengan baik. Tujuh dari tujuh orang yang saya wawancarai mengatakan hal seperti
itu.
Jika mata sudah sudah terganggu
seperti ini maka kita juga yang akan menyesal. Tujuh dari tujuh orang yang saya
wawancarai mengaku ingin sekali matanya sembuh seperti sedia kala. Namun, enam
dari tujuh orang yang saya wawancarai sajalah yang melakukan berbagai usaha
untuk mengembalikan kesehatan matanya seperti semula. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk memulihkan kesehatan mata adalah bsebagai berikut :
a. Mengkonsumsi
sayuran sebanyak mungkin terutama wortel
Di
dalam sayur-sayuran terkandung banyak sekali kandungan vitamin dan mineral yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Terutama wortel yang kaya akan vitamin A
yang sangat diperlukan oleh mata kita. Maka dari itu untuk anda yang mengalami
gangguan mata perbanyaklah mengkonsumsi wortel.
b. Minum
air putih yang banyak
Air putih juga salah satu elemen terpenting bagi
kesehatan kita. Jika kita jarang meminum air putih maka tubuh akan kekurangan
cairan yang akan mengakibatkan terjadinya dehidrasi. Jarang meminum air putih
juga akan menghambat kerja alat indera kita, salah satunya mata.
c. Melihat
pemandangan hijau
Pemandangan
hijau dapat membuat mata kita segar kembali setelah malakukan rutinitas harian
yang membuat mata kelelahan. Maka dari itu baik yang matanya masih normal
ataupun yang sudah terganggu kesehatannya sangat dianjurkan untuk misalnya
seminggu sekali meli8hat pemandangan hijau.
d. Minimalisir kontak mata dengan komputer atau televisi
Salah satu penyebab kerusakan mata adalah penggunaan
komputer atau televisi dalam jangka waktu yang cukup lama dan dengan jarak yang
cukup dekat. Maka hindarilah berada di depan monitor atau televisi seharian
dengan jarak yang cukup dekat. Untuk anda yang kesehatan matanya sudah
terganggu anda dianjurkan untuk memakai kacamata saat anda berada di depan
monitor atau televisi.
Kegiatan seperti membaca buku ditempat yang kurang
pencahayaan juga harus dihindari. Untuk
anda yang kesehatan matanya sudah terganggu sangat dianjurkan untuk membaca di
tempat yang cukup pencahayanya dan dengan menggunakan kacamata.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Melihat dari pembahasan
di atas maka dapat disimpulkan bahwasanya menjaga kesehatan mata sangatlah
penting, Hal ini dikarenakan mata merupakan alat indera yang sangat penting
bagi kelangsungan kehidupan kita, tanpa mata kita tidak dapat melihat segala
keindahan di dunia ini.
Beberapa
penyebab mata minus adalah sebagai berikut :
1. Faktor
genetik
2. Jarak
antara mata dengan benda lain yang terlalu dekat
3. Terlalu
lama beraktifitas pada jarak pandang yang sama
4. Tinggal
di tempat yang sempit penuh sesak
5. Kebiasaan
buruk yang dapat mengganggu kesehatan mata kita
6. Terlalu
lama mata berada di balik media transparan yang tidak cocok untuk mata
7. Kekurangan
gizi yang dibutuhkan mata
Beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau memulihkan kesehatan mata adalah
sebagai berikut :
1.
Mengkonsumsi sayuran
sebanyak mungkin terutama wortel
2.
Minum air putih yang
banyak
3.
Melihat pemandangan
hijau
4.
Minimalisir kontak mata dengan komputer atau televisi
4.2 Saran
Berdasarkan
penelitian yang penulis tuliskan, disarankan untuk penelitian berikutnya agar
dilakukan lebih spesifik lagi terhadap pengguna kacamata minus atau silinder.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikipedia.com
http://www.google.com
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar
Pertanyaan
1. Sejak
kapan Anda mulai menggunakan kacamata ?
2. Menurut
Anda apakah penyebab dari mata minus yang Anda derita ?
3. Sebagian
orang mengatakan bahwa memakai kacamata itu merepotkan, apakah benar ? Jika iya
apakah Anda pernah menggunakan alat bantu alternatif untuk melihat dengan jelas
seperti menggunakan lensa kontak ?
4. Apakah
menggunakan kacamata itu ada dampak negatifnya ?
5. Jika
dalam sehari saja Anda tidak membawa kacamata apakah akan berpengaruh bagi
kegiatan pembelajaran ? Jika iya mengapa ?
6. Apakah ada usaha yang Anda lakukan untuk
memulihkan kesehatan mata anda ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar