Sabtu, 05 Juli 2014

Karya Tulis

BAB I

PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang Masalah
Dikalangan pelajar pada zaman modern ini. Banyak sekali pelajar baik tingkat SMP/sederajat maupun SMA/sederajat yang menggunakan kacamata. Namun kita tidak tahu, apakah yang dapat menyebabkan mereka memakai kacamata, sejak kapan mereka menggunakan/memakai kacamata dalam keseharian mereka dan seberapa penting kacamata tersebut dalam keseharian mereka terutama dalam pembelajaran di sekolah.
Banyak sekali alasan-alasan yang keluar dari mulut mereka ketika ditanya perihal mengapa mereka memakai kacamata. Mulai dari gemar membaca, sering bermain game, faktor genetis, dan lain-lain.
Dalam karya tulis ilmiah ini semua pertanyaan perihal tersebut dan yang akan ditanyak akan terjawab dan disimpulkan dalam satu pembahasan yang ada didalam karya tulis ilmiah ini.
1.2    Rumusan Masalah
         Rumusan masalah dari karya tulis yang saya susun adalah sebagai berikut :
Bagaimana Upaya Penggunaan Kacamata  Minus Dalam Membantu Gangguan Fungsi Mata Kelas XI IPA 4 ?
1.3    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1.            Agar audiensi bisa mengetahui sejauh mana kacamata beredar dikalangan pelajar SMP maupun SMA.
2.            Menggali informasi tentang penggunaan kacamata dikalangan pelajar SMP maupun SMA.
3.            Mencoba menyimpulkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mereka menggunakan kacamata.
4.            Menambah wawasan pengetahuan tentang kacamata.

1.4         Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1.            Sebagai informasi kepada audiensi tentang penggunaan kacamata dikalangan pelajar.
2.            Sebagai tolak ukur perbandingan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan kacamata tersebut.
3.            Agar dapat dijadikan sebuah resensi kecil secara umum tentang kacamata.
4.            Untuk menambah pengetahuan secara umum atas pembahasan tentang kacamata.

1.5        Metode
Metode yang saya gunakan untuk penulisan karya tulis ini adalah metode deskriptif dengan tekhnik wawancara.
1.6         Sumber Data
Adapun sumber data penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Data primer
Pengamatan langsung terhadap siswa-siswi pengguna kacamata di kelas XI IPA 4
2.      Data sekunder
Tinjauan pustaka melalui akses layanan internet

BAB II
KAJIAN TEORI
Mata adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Dengan mata kita dapat menikmati segala keindahan yang ada didunia oleh sebab itu dinamakan juga sebagai jendela dunia. Namun tanpa kita sadari, kita sendiri yang merusak dari kesehatan mata itu sendiri. Mulai dari kebiasaan menonton tv atau monitor terlalu dekat, mengucek mata, dan banyak lainnya. Oleh karena itu, perlu kita lakukan pencegahan dan perawatan kesehatan mata sebelum menjadi lebih buruk.
Namun pada zaman sekarang ini sudah banyak orang yang menggunakan kacamata untuk membantu penglihatannya, tidak sedikit pula remaja yang menggunakannya. Kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan (ada yang berangka dan ada yang tidak). Penggunaan kacamata di zaman sekarang tidak lagi terbatas sebagai alat bantu penglihatan, kacamata juga sudah menjadi pelengkap gaya serta menjadi alat bantu khusus untuk menikmati hiburan seperti kacamata khusus tiga dimensi.Saat ini, kacamata sudah menjadi salah satu aksesoris fashion yang turut berkembang pesat. Tidak jarang pula kacamata menjadi gaya khusus bagi seseorang.
Walaupun begitu, kacamata sekarang ini mulai dirasa merepotkan. Walaupun praktis dan mudah digunakan, namun kacamata juga dirasakan menghambat manusia dalam berkegiatan seperti misalnya ketika berolahraga, ketika makan-makan panas yang menyebabkan lensa kacamata berembun, berenang, ketika berjalan di tengah hujan, atau melakukan perpindahan dari tempat yang bersuhu cukup drastis misalnya dari tempat yang dingin sekali ke tempat yang lebih hangat. Keberadaan lensa kontak untuk membantu penglihatan serta operasi lasik pun mulai menjadi alternatif bagi pengguna kacamata.
Peradaban Islam telah mengenal dan menemukan lensa lebih awal tiga ratus tahun dibandingkan masyarakat Eropa. Lensa juga dikenal pada beberapa peradaban seperti Romawi, Yunani, Hellenistik dan Islam. Pada waktu itu, lensa-lensa tersebut tidak digunakan untuk perbesaran, tapi untuk pembakaran. Caranya dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa/titik api lensa.
Kacamata pertama kali ditemukan sekitar 3000 tahun yang lalu oleh bangsa di kota tua Niniwe, dimana pada waktu itu fungsinya adalah sebagai kaca pembesar. Bahan yang digunakan juga bukanlah lensa kaca melainkan batu Kristal. Perkembangan kacamata kemudian baru melesat pada abad XII di Cina dan Eropa. Ketika itu, Bangsa Yunani kuno menggunakan bola kaca berisi air sebagai kaca pembesar.
Kemudian pada tahun 1268 Roger Bacon, seorang  ilmuan berkebangsaan Inggris, menemukan kacamata baca. Dan pada tahun 1300-an kacamata mulai diproduksi dengan pusat pembuatan di Venesia. Tapi kacamata saat itu belum seperti sekarang. Kualitas lensanya sederhana, dan pemakaiannya juga merepotkan.
Akhir abad XIV ketika kacamata mulai umum digunakan dan dianggap sebagai benda berharga, alat baca itu sering muncul sebagai aksesori subjek dalam lukisan. Salah satunya adalah lukisan Paus Leo X yang dibuat oleh Raphael tahun 1517.
Berbagai macam percobaan dilakukan untuk menemukan cara terbaik dan teraman mengenakan kacamata. Ada yang memasang lempengan logam panjang yang dipasang mulai dari batang hidung hingga kebagian tengah kepala lalu turun ke bagian leher. Ada yang memasang rantai kecil pada kedua sisi kacamata dan diikatkan dibagian belakang kepala, seperti kacamata renang, ada lagi yang mengaitkan kacamata pada topi. Ada yang ditempelkan di batang hidung sehingga si pemakainya harus terus memeganginya. Hingga pada akhirnya pada tahun 1727, tercetuslah ide untuk memasang tangkai sehingga kacamata dapat dikaitkan di telinga.
Perkembangan selanjutnya adalah saat berhasil ditemukannya kacamata bifokus, yang memiliki sekaligus lensa cembung dan lensa cekung dalam satu bingkai. Tahun 1784 kacamata bifokus pertama di dunia dibuat oleh Benjamin Franklin – politikus, penulis, sekaligus ilmuwan Amerika. Namun alat optik yang bisa membuatnya nyaman saat melakukan perjalanan, karena selain dapat menikmati pemandangan alam juga sekaligus membaca buku-buku kegemarannya, masih sederhana bentuknya. Setelah berhasil memisahkan kaca cembung dan cekung, ia memotong secara horizontal masing-masing lensa stersebut dibagian tangan. Kemudian dengan dijepit oleh bingkai, potongan lensa cembung ditumpankan di atas potongan lensa cembung.
Hingga tahun 1884 masih juga dihasilkan lensa bifokus yang dibuat dari potongan-potongan, meski sudah berperekat. Barulah pada tahun 1908 dan 1910 dikenal lensa cembung cekung yang benar-benar menyatu dalam satu lensa.
Materi lensa pun turut berkembang, yang mula-mula dari kuarsa, selanjutnya dibuatlah lensa kaca. Pada tahun 1970 ditemukan lensa bahan plastik sebagai bahan lain untuk pembuatan lensa kacamata. Beberapa dekade terakhir, pilihan lensa pun makin beragam saat diperkenalkan lensa plastik. Akhirnya semakin banyak orang yang menggunakan kacamata dan kacamatapun berkembang dengan berbagai jenis model framenya.

Namun seiring berjalannya waktu banyak kalangan percaya, ide lensa yang menempel langsung pada bola mata itu konon sudah ada sejak tahun 1508 dari catatan dan gambaran serta sketsa yang dibuat Leonardo Da Vinci. Di dalam buku catatannya, ditemukan banyak sketsa tentang kacamata yang langsung bisa dikenakan pada bola mata. Ada pula yang beranggapan bahwa lensa kontak digagas oleh Rene Descartes pada tahun 1636 dimana ia membuat hydriascope, gelas yang diisi air untuk menetralkan kekuatan kornea mata. Tahun 1888 di Prancis diproduksi lensa kontak pertama sebagai alat kesehatan, karena gangguan pandangan si penderita tidak mungkin lagi dibantu dengan kaca mata biasa. Namun lensa itu hanya dipakai beberapa orang, itu pun terpaksa. Saat dipasang lensa kontak yang terbuat dari kaca tersebut akan menutupi seluruh bagian depan mata. Untunglah, pada 1938 ditemukan lensa kontak plastik. Satu dekade kemudian, mulai diperkenalkan lensa kontak yang hanya menutupi kornea.

Perkembangan lensa kontak pun kemudian sangat beragam di berbagai negara. Seperti di Perancis pada tahun 1888, lensa kontak digunakan sebagai alat kesehatan yang hanya dipakai oleh beberapa orang saja. Awalnya lensa kontak terbuat dari kaca dan menutupi seluruh bagian depan mata. Untunglah, pada 1938 ditemukan lensa kontak plastik dan satu dekade kemudian mulai dikenal lensa kontak yang hanya menutupi kornea dan dapat dipakai hingga 16 jam per hari. 

Di tahun 1950 hingga 1960-an, lensa kontak dijual dengan harga yang sangat mahal dan mudah rusak. Baru setelah itu, di tahun 1990-an, dibuat lensa kontak dengan harga yang lebih terjangkau dan menggunakan bahan penghantar oksigen sehingga jauh lebih nyaman untuk pemakaian sehari-hari.



BAB III
ISI
Dari penelitian yang sudah saya lakukan maka didapat :
Dua dari tujuh orang yang menggunakan kacamata di kelas XI IPA 4 menggunakannya sejak masa SMP, dan lima dari tujuh orang yang menggunakan kacamata di kelas XI IPA 4 menggunakan sejak masa SMA. Hal ini membuktikan bahwa semakin modern zaman semakin terganggu pula kesehatan mata dikarenakan kemajuan teknologi yang dirasakan dampak negatifnya oleh semua usia tidak terkecuali remaja yang masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan  misalnya dengan terlalu sering menonton televisi jarak dekat, atau  terlalu sering bermain komputer ataupun mengakses layanan internet dengan penggunaan waktu yang cukup lama, yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam pembahasan dari pertanyaan butir kedua.
Dua dari tujuh orang mengatakan bahwa penyebab mata mereka menjadi minus adalah karena faktor keturunan (genetik). Diduga ada gen tertentu di dalam tubuh yang membawa gen minus sehingga menyebabkan mata minus ini menjadi masalah genetik karenanya jika salah satu orangtua atau didalam keluarganya ada yang menggunakan kacamata, kemungkinan anaknya juga bisa menggunakan kacamata. Lima dari tujuh orang mengatakan bahwa mereka terlalu sering menonton televisi jarak dekat, membaca buku di tempat yang kurang pencahayaan/redup dan terlalu lama menghadap ke monitor komputer.
Menurut sumber yang ada terdapat beberapa hal umum yang dapat mengakibatkan mata minus adalah sebagai berikut :
1.            Faktor genetik
Diduga ada gen tertentu di dalam tubuh yang membawa gen minus sehingga menyebabkan mata minus ini menjadi masalah genetik karenanya jika salah satu orangtua atau didalam keluarganya ada yang menggunakan kacamata, kemungkinan anaknya juga bisa menggunakan kacamata.
2.            Jarak antara mata dengan benda lain yang terlalu dekat
Seperti membaca buku, menonton televisi, bermain videogames, main komputer, main hp ponsel. Mata yang dipaksakan dapat tentu akan merusak mata. Pelajari jarak aman aktivitas mata kita agar selalu terjaga kenormalannya.
3.            Terlalu lama beraktifitas pada jarak pandang yang sama
Seperti bekerja di depan komputer, di depan layar monitor, di depan mesin, di depan berkas, dan lain-lain. Mata butuh istirahat yang teratur dan sering agar tidak terus berkontraksi yang monoton.
4.            Tinggal di tempat yang sempit penuh sesak
Hal ini disebabkan karena mata kurang berkontraksi melihat yang jauh-jauh sehingga otot mata jadi tidak normal. Atur sedemikian rupa ruang rumah kita agar kita selalu bisa melihat jarak pandang yang jauh.
5.            Kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan mata kita
seperti membaca sambil tidur-tiduran, membaca di tempat yang gelap, membaca di bawah sinar matahari langsung yang silau, menatap sumber cahaya terang langsung, dan lain sebagainya.
6.            Terlalu lama mata berada di balik media transparan yang tidak cocok untuk mata
Hal ini juga dapat mengganggu kesehatan mata seperti sering kelamaan memakai helm, lama memakai kacamata yang tidak sesuai dengan mata normal kita, dan sebagainya.
7.            Kekurangan gizi yang dibutuhkan mata
Hal ini juga bisa memperlemah mata sehingga kurang mampu bekerja keras dan mudah untuk terkena rabun jika mata bekerja terlalu diporsir. Vitamin A, betakaroten, ekstrak billberry, alpukat, dan lain sebagainya bagus untuk mata.

Beberapa hal yang telah dijelaskan tersebut maka akan mengakibatkan mata mendapat asupan cahaya yang terlalu berlebihan dan mata akan menjadi lelah. Jika keadaan ini terus menerus dibiarkan tanpa diberikan waktu istirahat maka mata akan terganggu kesehatannya, seperti yang banyak dialami remaja masa kini adalah sebuah kelainan mata di mana mata tidak mampu melihat benda-benda yang jauh, namun dapat melihat benda yang dekat akibat kelainan lensa mata orang tersebut yang telah kehilangan gaya elastisitasnya atau yang biasa disebut rabun jauh (miopi). Akibatnya cahaya pun tidak tepat jatuh pada retina melainkan jatuh di depan retina. Kelainan mata ini bisa diatasi dengan bantuan kacamata berlensa konkaf atau juga lazim dikenal dengan kacamata minus.
            Dengan banyaknya remaja yang mengalami rabun jauh (miopi) maka akan banyak pula remaja yang kini menggunakan kacamata untuk membantu penglihatannya. Namun tidak sedikit pula remaja yang kurang percaya diri untuk menggunakan kacamata karena biasanya akan disebut kutu buku dan penggunaannya yang sedikit merepotkan. Sebenarnya ada alat alternatif untuk membantu penglihatan selain kacamata yaitu lensa kontak. Tujuh dari tujuh orang mengatakan bahwa memakai lensa kontak itu lebih riskan dan lebih merepotkan daripada memakai kacamata. Ada banyak sekali alasannya salah satunya harus terjaga kebersihannya jika tidak maka akan menimbulkan iritasi atau akan menimbulkan akibat yang lebih parah. Kemudian ada juga yang berpendapat terlalu mahal, memang ada lensa kontak yang harganya cukup murah tetapi belum terjamin kualitasnya. Pemakaian dalam jangka waktu lama juga akan menimbulkan menumpuknya kuman dan bakteri pada permukaan lensa, dianjurkan memakai lensa kontak yang jangka pemakaiannya hanya satu bulan.
            Walaupun kacamata jauh lebih aman dan nyaman daripada lensa kontak kacamata juga memiliki dampak negatif dan kekurangan. Salah satunya jika pengguna baru beberapa hari memakai kacamata tersebut maka pengguna akan merasa pusing. Hal ini dikarenakan mata membutuhkan waktu untuk menyesuaikan keadaan dimana mata harus menyesuaikan keadaan seperti keadaan normal terdahulu. Menggunakan kacamata juga akan menimbulkan kantung mata yang sangat hitam, bagian penyanggah kacamata di hidung membuat tulang hidung jadi tak beraturan, mata berat jika tanpa kacamata karena sudah kecanduan, pergi kemana pun beban bertambah karena harus membawa kacamata.
            Rupanya penggunaan kacamata ini sangat berpengaruh bagi kegiatan pembelajaran siswa di sekolah dan memang sudah menjadi barang yang bersifat  vital yang setiap hari harus digunakan. Bayangkan saja jika dalam sehari saja pengguna tidak membawa kacamata maka semua pelajaran dihari itu tidak akan tercerna dengan baik. Tujuh dari tujuh orang yang saya wawancarai mengatakan hal seperti itu.
            Jika mata sudah sudah terganggu seperti ini maka kita juga yang akan menyesal. Tujuh dari tujuh orang yang saya wawancarai mengaku ingin sekali matanya sembuh seperti sedia kala. Namun, enam dari tujuh orang yang saya wawancarai sajalah yang melakukan berbagai usaha untuk mengembalikan kesehatan matanya seperti semula. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mata adalah bsebagai berikut :
a.       Mengkonsumsi sayuran sebanyak mungkin terutama wortel
Di dalam sayur-sayuran terkandung banyak sekali kandungan vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Terutama wortel yang kaya akan vitamin A yang sangat diperlukan oleh mata kita. Maka dari itu untuk anda yang mengalami gangguan mata perbanyaklah mengkonsumsi wortel.
b.      Minum air putih yang banyak
Air putih juga salah satu elemen terpenting bagi kesehatan kita. Jika kita jarang meminum air putih maka tubuh akan kekurangan cairan yang akan mengakibatkan terjadinya dehidrasi. Jarang meminum air putih juga akan menghambat kerja alat indera kita, salah satunya mata.
c.       Melihat pemandangan hijau
Pemandangan hijau dapat membuat mata kita segar kembali setelah malakukan rutinitas harian yang membuat mata kelelahan. Maka dari itu baik yang matanya masih normal ataupun yang sudah terganggu kesehatannya sangat dianjurkan untuk misalnya seminggu sekali meli8hat pemandangan hijau.

d.      Minimalisir  kontak mata dengan komputer atau televisi
Salah satu penyebab kerusakan mata adalah penggunaan komputer atau televisi dalam jangka waktu yang cukup lama dan dengan jarak yang cukup dekat. Maka hindarilah berada di depan monitor atau televisi seharian dengan jarak yang cukup dekat. Untuk anda yang kesehatan matanya sudah terganggu anda dianjurkan untuk memakai kacamata saat anda berada di depan monitor atau televisi.
Kegiatan seperti membaca buku ditempat yang kurang pencahayaan juga  harus dihindari. Untuk anda yang kesehatan matanya sudah terganggu sangat dianjurkan untuk membaca di tempat yang cukup pencahayanya dan dengan menggunakan kacamata.


BAB IV
PENUTUP
4.1       Simpulan
            Melihat dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwasanya menjaga kesehatan mata sangatlah penting, Hal ini dikarenakan mata merupakan alat indera yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan kita, tanpa mata kita tidak dapat melihat segala keindahan di dunia ini.
Beberapa penyebab mata minus adalah sebagai berikut :
1.      Faktor genetik
2.      Jarak antara mata dengan benda lain yang terlalu dekat
3.      Terlalu lama beraktifitas pada jarak pandang yang sama
4.      Tinggal di tempat yang sempit penuh sesak
5.      Kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan mata kita
6.      Terlalu lama mata berada di balik media transparan yang tidak cocok untuk mata
7.      Kekurangan gizi yang dibutuhkan mata
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau memulihkan kesehatan mata adalah sebagai berikut :
1.      Mengkonsumsi sayuran sebanyak mungkin terutama wortel
2.      Minum air putih yang banyak
3.      Melihat pemandangan hijau
4.      Minimalisir  kontak mata dengan komputer atau televisi

4.2       Saran
Berdasarkan penelitian yang penulis tuliskan, disarankan untuk penelitian berikutnya agar dilakukan lebih spesifik lagi terhadap pengguna kacamata minus atau silinder.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.wikipedia.com
 http://www.google.com

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Daftar Pertanyaan
1.      Sejak kapan Anda mulai menggunakan kacamata ?
2.      Menurut Anda apakah penyebab dari mata minus yang Anda derita ?
3.      Sebagian orang mengatakan bahwa memakai kacamata itu merepotkan, apakah benar ? Jika iya apakah Anda pernah menggunakan alat bantu alternatif untuk melihat dengan jelas seperti menggunakan lensa kontak ?
4.      Apakah menggunakan kacamata itu ada dampak negatifnya ?
5.      Jika dalam sehari saja Anda tidak membawa kacamata apakah akan berpengaruh bagi kegiatan pembelajaran ? Jika iya mengapa ?
6.       Apakah ada usaha yang Anda lakukan untuk memulihkan kesehatan mata anda ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar